Ardiansyah Mahamel

Kalau kamu bukan anak raja, dan bukan anak ulama besar, maka menulislah (imam ghazali).

Ekonomi Syariah : Karena yang pertama akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang pertama.

Islamic-Finance7-300x200Dunia saat ini dihadapkan oleh beragam masalah dalam bidang perekonomian. Berbagai krisis menyerang bukan hanya pada negara berkembang, namun juga pada negara-negara maju pemimpin kekuatan ekonomi dunia yaitu Amerika Serikat dan Uni Eropa. Lebih jauh, sejarah ekonomi mencatat bahwa krisis yang terjadi tersebut ternyata melanda hampir di semua negara yang menerapkan sistem kapitalisme dan liberalisme. Tahun 1907 krisis perbankan internasional dimulai di New York; 1920 terjadi depresi ekonomi di Jepang; 1929 terjadi The Great Crash dan Great Depression di New York; 1931 Austria mengalami krisis perbankan; 1944 Prancis dan Hungaria mengalami hyperinflasi akibat meliberalkan perekonomiannya; 1945 hyperinflasi Jerman akibat perang dunia kedua; 1974 krisis pasar Euro; 1978-1980 deep recession di negara-negara industri akibat boikot OPEC; 1980 krisis dunia ketiga dan krisis hutang di Polandia; 1982 dan 1994 krisis keuangan di Mexico; 1997 krisis keuangan di Asia Tenggara (Thailand, Malaysia, dan Indonesia); 1998-1999 krisis keuangan di Rusia, Brazil, dan Argentina; terakhir, 2007 dan 2011, krisis keuangan di  Amerika Serikat dan Uni Eropa hingga saat ini. Catatan sejarah tersebut menggoreskan perhatian saya untuk bertanya apa yang salah dari kondisi tersebut; apa yang menjadi akar dari permasalahan ini; apa yang salah dengan sistem ekonomi kapitalisme dan liberalisme.

Menurut pakar ekonomi Islam, penyebab utama krisis ekonomi dunia saat ini adalah kepincangan sektor moneter dan sektor riil yang dalam Islam dikategorikan sebagai Riba. Sektor keuangan berkembang cepat melepaskan dan meninggalkan sektor riil. Hal ini terlihat nyata dalam bisnis pasar uang yang penuh dengan ribawi melalui maraknya bisnis spekulasi berupa pasar modal, pasar valas, dan properti. Transaksi tersebut mencapai lebih dari 95% dibandingkan transaksi sektor riil berupa perdagangan barang dan jasa yang hanya sekitar 5%.  Sistem kredit atau sistem hutang pada sistem kapitalis juga memerangkap perekonomian dunia semakin dalam. Mekanisme bunga menggurita bersama sistem hutang yang kemudian membuat sistem perekonomian harus menderita ketidakseimbangan kronis; yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.

Lalu apa solusi dari masalah ekonomi ini? Kita umat Islam telah mengetahui jawabannya, yaitu kembali kepada sistem ekonomi Syariah. Islam sangat mencela transaksi derifatif ribawi dan menghalalkan transaksi riil. Hal ini dengan tegas difirmankan Allah dalam surah Al-Baqarah 275: Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Tantangan umat Islam dewasa ini adalah bagaimana kita dapat menunjukkan keagungan dan keampuhan ekonomi syariah tidak hanya bagi kaum muslim, namun juga bagi kaum non muslim di seluruh dunia. Islam mewariskan sistem perekonomian yang tepat, adil, dan manusiawi untuk menciptakan kemaslahatan dan kesejahteraan hidup tidak hanya di dunia, tapi juga di akhirat. Di zaman Nabi Muhammad SAW jarang sekali terjadi resesi. Di zaman Umar bin Khattab (khalifah kedua) dan Utsman (khalifah ketiga), APBN mengalami surplus. Di zaman pemerintahan khalifah Umar bin Abdul Aziz, tidak dijumpai lagi satu pun orang miskin.

Pada akhirnya, saya memiliki keyakinan bahwa sistem keuangan dan perbankan Islam mempunyai keunggulan yang lebih baik dibandingkan dengan sistem keuangan barat yang berasaskan riba. Tidak perlu ragu, karena hal ini sesuai dengan janji Allah bahwa akan kembali masa kebangkitan Islam yang akan memimpin dunia hingga pada akhir menjelang hari kiamat nanti, seperti pada kejayaan Islam dulu saat kepemimpinan Rasulullah SAW, Abbasiyyah (The Islamic Golden Age 750-1517 M), hingga Utsmaniyyah (Suleyman The Magnificent 1517 M). Kita adalah manusia yang hidup di akhir zaman, dan kehancuran sistem keuangan barat yang sedang terjadi sekarang yang kemudian akan digantikan dengan sistem syariah Islam adalah satu tanda yang telah disebutkan dalam Islam bahwa peradaban barat akan runtuh setelah masa jayanya dan peradaban Islam akan bangkit setelah masa terpuruknya. Islam akan kembali memberikan kesejahteraan bagi manusia dan rahmat kepada semesta alam. Karena yang pertama akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang pertama.

March 3, 2013 Posted by | Uncategorized | , , , , | Leave a comment